Terletak pada ring of fire, Indonesia memiliki sumber daya energi panas bumi yang melimpah. Potensi panas bumi ini sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik continuous base load dalam sistem ketenagalistrikan dan dapat menjadi andalan pemenuhan demand listrik nasional. Pengembangan sektor panas bumi menjadi salah satu strategi unggulan pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) dan transisi energi menuju Net-Zero Emissions (NZE) di 2060. Strategi menuju NZE menuntut pengembangan panas bumi yang lebih advance—selain pemanfaatan secara langsung (agrobisnis, pariwisata, industri) dan tidak langsung (pembangkit listrik)—untuk merambah penyediaan energi pada sektor hard-to-decarbonize diantaranya, produksi green hydrogen, green hydrogen carrier, green BBM, hidrokarbon, dan lain-lain melalui elektrolisis.